Wednesday, November 5, 2014

SUKODONO EXPO RICUH, SATU WARGA MENINGGAL DI POLSEK


Sukodono Expo yang seharusnya menjadi salah satu jujukan masyarakat Sukodono menikmati hiburan malam minggu yang murah meriah, kini menjadi mencekam sejak adanya peristiwa nahas yang menimpa Imron Zainudin (27), warga desa Kebon Agung yang meninggal dunia di Mapolsek Sukodono. Almarhum Imron kabarnya meninggal di tahanan Polsek Sukodono karena dianiyaya oleh beberapa oknum polisi, pasalnya pada saat Imron digiring ke Polsek, ia dalam keadaan baik-baik saja, sehat wal’afiat dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Tetapi, setelah dimasukkan kedalam tahanan, Imron tewas tanpa sebab dengan lebam disebagian tubuhnya. Diduga penyebab kematian Imron adalah karena penganiayaan oleh setidaknya Sembilan oknum anggota Polsek Sukodono, tapi masih simpang siur kebenarannya.

Kronologi penahanan Imron yang tak terduga itu berawal dari tawuran yang terjadi di Sukodono Expo, saat itu panitia penyelenggara menampilkan salah satu grup Orkes Melayu ternama di Jawa Timur, Monata. Imron dan istrinya menyaksikan hiburan yang tak jauh dari rumahnya itu. namun, tak disangka, terjadi tawuran yang di picu oleh beberapa penonton, tiba-tiba ada lemparan batu yang mengenai kepala istri Imron, Lisa Fauziah. tak terima, Imron pun memburu pelakunya. Selang beberapa saat, anggota Polsek Sukodono dating ke lokasi dan menangkap Imron. Setelah ditahan semalam, Imron tewas keesokan harinya, 1 Nopember 2014. Menurut Kapolsek Sukodono, AKP Tego, Imron ditemukan terkapar dengan wajah membiru namun detak jantungnya masih ada, ia dilarikan ke puskesmas Sukodono, namun nyawanya tak tertolong.

DEMO TUNTUT KEADILAN, JALAN UTAMA KEBON AGUNG DIBLOKIR

Warga Kebon Agung Sukodono Sidoarjo murka karena salah satu warga Kebon Agung, Imron yang diduga tewas karena di aniaya oknum anggota Polsek Sukodono tak jelas kelanjutan kasusnya, warga meluapkan kekesalannya dengan memblokir jalan utama Kebon Agung menuju Sidoarjo. jalan dusun Bogem, tepatnya didepan balai desa Kebon Agung ditutup sampai ujung jalan dusun Saimbang sejak Imron tewas tanggal 1 Nopember lalu, setiap malam warga masih menutup jalan sebagai wujud unjuk rasa agar Polisi tidak melindungi anggotanya yang bersalah dan kasus Imron segera diusut tuntas.


Kepala Desa Kebon Agung, Ahmad Awaluddin mengatakan ia dan pihak keluarga korban bersama kuasa hukumnya akan ke Jakarta untuk mengadu ke Komnas HAM. Ia meminta agar warganya tetap sabar menunggu dan tidak terprofokasi.

0 comments:

Post a Comment