Tuesday, February 3, 2015

INDONESIA DI TANGAN BUPATI - WALI KOTA, Manggarai

Christian Rotok, Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Pasang Bendera Merah di Depan Rumah Ibu Hamil.
Christian Rotok

Memimoin daerah ‘minus’ seperti Kabupaten Manggarai, NTT, bukan hal yang mudah. Christian Rotok mampu melewati dua periode kepemimpinan dengan mulus. Mengatasi kematian ibu melahirkan menjadi salah satu prioritas program kerjanya.

Bupati yang berpasangan dengan Wakil Bupati Deno Kamelus itu menceritakan kiprahnya memimpin Kabupaten Manggarai sejak 2005.beliau mengawali pemerintahan dengan mencanangkan PancaProgram. Sesuai dengan namanya, program tersebut menggarap lima sektor penting. yakni sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan, sumber daya alam, dan penegakan supremasi hukum.

Diantara lima sektor itu, yang mendapat perhatian utama Christian adalah sektor kesehatan. Beliau menjelaskan pada awal kepemimpinannya dulu, angka kematian ibu hamil cukup tinggi. Khususnya detik-detik menjelang kelahiran.

Setelah dianalisis, ternyata akses ibu-ibu hamil untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak jauh dari kata memadahi. Selain puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu) yang terbatas, akses jalan menjadi biang keladi.

Sambil menambah jumlah puskesmas dan pustu disetiap kecamatan dan desa, beliau menceritakan, suatu ketika pernah ada ibu hamil yang meninggal gara-gara lama menunggu datangnya mobil ambulans. Setelah puskesmas dan pustu menyebar dan jalan desa mulus, hamper tidak ada kasus keterlambatan penanganan darurat ibu melahirkan. Bahkan selama 2014, daerah yang diapit dengan Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Manggarai Timur mencatatkan angka kematian ibu hamil nol.

Prestasi itu juga didukung dengan ide brilian peninjauan kesehatan ibu selama masa kehamilan. Christian memasang bendera merah didepan rumah ibu hamil yang dideteksi bakal mengalami gangguan atau kesulitan saat kelahiran.

Kemudian bendera kuning dipasang dirumah ibu hamil yang berpotensi mengalami gangguan ringan saat melahirkan. Ibu hamil dirumah bendera kuning tersebut juga harus dicek secara berkala, hasil pengecekan disampaikan pada dokter atau bidan di puskesmas masing-masing.

Lalu yang terakhir pemasangan bendera hijau di rumah ibu hamil yang diperkirakan bisa melahirkan dengan normal. Meski kondisinya tidak masuk kategori kritis, pemantauan ibu hamil dirumah berbendera hijau tetap dilakukan. Tujuannya untuk berjaga-jaga jika mendadak ada perubahan status kesehatan.

Untuk meningkatkan mobilitas tenaga medis blusukan ke kampung-kampung, Christian memberikan sebuah motor bebek dinas. Dengan pemberian motor itu, tidak ada lagi keluhan dari para tenaga medis terkait dengan jauhnya tempat kerja.

Selain kesehatan, Christian membenahi urusan pendidikan. Beliau mengatakan, pada awal kepemimpinannya sekolah jenjang SMP dan SMA hanya ada di Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, dan beberapa kecamatan disekitarnya. Akibatnya banyak anak yang putus sekolah setelah tamat SD.

Waktu itu angka partisipasi kasar (APK) pendidikan dasar (dikdas) di Ruteng lumayan rendah. Yakni sekitar 80 persen, artinya ada sekitar 20 persen populasi anak usia sekolah yang tidak bias melanjutkan sekolah. Christian membuat kebijakan satu kecamatan minimal harus mempunyai satu SMP dan SMA. Setelah berjalan beberapa tahun, program penambahan jumlah unit SMP dan SMA itu berhasil menekan kasus siswa putus sekolah.

Memperbanyak jumlah sekolah tidak berarti tidak ada masalah. Christian mengatakan bahwa masalah yang muncul adalah keterbatasan stok guru negeri. Akhirnya beliau memutuskan untuk mengalihkan hamper semua kuota CPNS baru ke formasi guru. Setelah dilaksanakan beberapa tahun, jumlah guru di Kabupaten Manggarai kini mendekati ideal.

Inovasi Kesehatan Bupati Christian Rotok :

1.     Memperbanyak puskesmas dan puskesmas pembantu.
2.   Memasang bendera merah didepan rumah ibu hamil beresiko tinggi. Setiap petugas kesehatan yang lewat wajib mengecek kondisi kehamilan.
3.     Memasang bendera kuning didepan rumah ibu hamil beresiko ringan.
4.     Menyediakan ambulans gratis bagi ibu yang akan melahirkan.

5.     Pada 2014, angka kematian ibu melahirkan, nol.

0 comments:

Post a Comment