Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dan
Peluang Segi Tiga Emas
Memanjakan Pelaku UKM dan IKM
Irsyad Yusuf |
Kabupaten
Pasuruan merupakan jalur strategis antara Surabaya, Malang, dan Banyuwangi.
Karena itu disebut segi tiga emas. Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf memanfaatkan
peluang tersebut dengan mendongkrak ekonomi kreatif.
Bupati
Irsyad Yusuf memang baru dua tahun menjabat. Namun, di tangan adik kandung
wakil gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf itu, Pasuruan menjadi kawasan bisnis
yang vital di Jawa Timur. Padahal, dulu Pasuruan sekedar perlintasan dari
Surabaya menuju Banyuwangi atau Malang.
Meski
menjadi kawasan yang strategis, beliau tidak Irsyad tidak terobsesi membangun
proyek mercusuar. Alumnus pondok pesantren Denanyar, Jombang itu lebih
memprioritaskan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dan indusri kecil
menengah (IKM). Produk-produk lokal Pasuruan pun didorong untuk maju dengan
berbagai fasilitas dan insentif. Hasilnya pun sudah dapat dirasakan masyarakat.
Pemkab pun mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat dalam bentuk Baksyacaraka
Award. Penghargaan dari Menko Kesra era Agung Laksono itu diberikan kepada
Pasuruan sebagai kabupaten terbaik se-Indonesia dalam mendorong budaya kreatif
masyarakat.
Menurut
Irsyad, Pasuruan memiliki potensi daerah yang besar dibidang pertanian, peternakan,
perikanan, perkebunan, kehutanan dan pariwisata. Salah satu contoh adalah
kawasan agropolitan Tutur. Kawasan Tutur merupakan pusat penghasil apel, sapi
perah, bunga krisan dan paprika. Untuk apel, Pasuruan merupakan produsen
terbanyak. Bukan Malang atau Batu.
Pasuruan
juga penghasil durian dan mangga yang cukup terkenal. Mangga Pasuruan, Klon 21,
diklaim sebagai varitas mangga gadung terbaik. Buahnya sangat manis dan tebal.
Cara makannya, buahnya dipotong separuh lalu daging buahnya disendok.
Para
petanio hortikultura diberi pelatihan, bantuan modal dan diberi kesempatan
untuk studi banding ke daerah lain. Produksi hortikultura cukup besar. Untuk
apel dengan 2,9 juta pohon, Pasuruan memproduksi 140.284 ton per tahun.
Kemudian produksi mangga Klon 21 mencapai 182.237 ton per tahun. Sedangkan
produksi durian mencapai 84.670 ton per tahun dengan 619.385 pohon.
Selain
buah, bunga juga terlihat berkembang. Pasuruan memiliki 660 ribu meter persegi
lahan bunga krisan dan 6,6 juta meter persegi lahan bunga sedap malam.
Bunga-bunga itu dipasarkan di pasar bunga di Surabaya, Malang, dan Bali.
Di
Tutur, Grati, dan Puspo terdapat tiga peternakan sapi. Di sana ada beberapa
perusahaan, yakni KSP Setia Kawan, KSP Suka Makmur, PT Sekar Tanjung, Nestle,
dan Indolakto.
Bukan
hanya agropolitan, Pasuruan juga mengembangkan minapolitan atau kawasan
perikanan. Produksi ikan di Pasuruan mencapai 22 ton sehari. Selain itu pemkab
Pasuruan mendorong sektor kerajinan seperti border, batik, mebel, dan perak.
Sentra mebel dan kerajinan Pasuruan pun sudah dibuka.
Dengan
APBD Rp 2,4 triliun, Irsyad cukup leluasa memberikan bantuan dan fasilitas
kepada pelaku usaha kecil di Pasuruan. Sebagai putra asli Pasuruan dan pernah
memimpin DPRD Pasuruan, Irsyad tau betul daerah-daerah yang memiliki potensi
untuk dikembangkan. Beliau mengatakan bahwa tahun 2015 ini adalah tahunnya UKM
dan IKM.
Investasi Tinggi, Pindahkan Ibu
Kota ke Bangil.
Bias
dibilang, kabupaten Pasuruan memiliki segalanya. Selain potensi pertanian,
peternakan, perkebunan, dan perikanan. Industri dan pariwisatanya pun
berkembang pesat. Posisi Pasuruan sebagai segi tiga emas coba dioptimalkan.
Lupakan
lumpur Lapindo yang sempat membuat jalur distribusi dari Surabaya ke berbagai
kota di wilayah timur provinsi Jawa Timur terputus. Pasuruan yang berbatasan
dengan Sidoarjo juga merasakan dampak Lapindo. Namun kini semuanya sudah pulih
sejak dibukanya arteri Porong. Bahkan Pasuruan semakin menggeliat sejak
dibangunnya empat ruas jalan tol di wilayah itu.
Empat
ruas jalan tol tersebut adalah Porong-Gempol, Gempol-Pandaan, Pandaan-Malang,
dan Gempol-Pasuruan. Kemacetan yang selama ini menjadi cirri khas Pasuruan
bakal terurai. Pembangunan tol itu langsung berdampak pada meningkatnya
investasi. Pada 2012 investasi kabupaten Pasuruan Rp 3,329 triliun. Baru dua
tahun menjabat, Irsyad Yusuf mampu meningkatkan investasi di Pasuruan menjadi
Rp 12 triliun pada 2014.
Pasuruan
memiliki kawasan industri PT Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di
kecamatan Rembang seluas 550 hektare. Sampai saat ini luas areal yang sudah
dimanfaatkan baru sekitar 200 hektare. Fasilitas yang tersedia di kawasan
industri PIER cukup lengkap. Antara lain bangunan pabrik siap pakai atau siap
bangun, telepon 2.000SST, listrik 110 megawatt, instalasi pengolahan air limbah,
pemadam kebakaran, air bersih, dan tempat penampungan sampah sementara.
Jumlah
perusahaan di PIER saat ini mencapai 119. Perinciannya, industri berbasis
makanan dan minuman sebanyak 13 perusahaan, indusri berbasis kimia (19), dan indusri
manufaktur (87). Di sector pariwisata, Pasuruan juga memiliki segalanya. Wisata
pantai dan gunung ada di kabupaten yang berbatasan dengan Sidoarjo, Malang, dan
Probolinggo tersebut. Setidaknya ada sepuluh destinasi wisata Pasuruan yang
wajib dikunjungi. Yakni Pantai Lekok, Pemandian Alam Banyu Biru, Candi Jawi,
Candi Gunung Gangsir, panorama Gunung Bromo, Danau Ranu Grati, Taman Safari
Indonesia II, Masjid Cheng Hoo, Air Terjun Coban Baung, dan kawasan Tretes.
Irsyad
sekarang mengembangkan pariwisata di sentra-sentra kerajinan, perkebunan, dan
pertanian. Nah, wisata di sentra-sentra khas Pasuruan itu kemudian digabungkan
dengan wisata alam dan buatan yang sudah ada sebelumnya.
Pindah Ibu Kota
Tahun
ini Irsyad menargetkan, ibu kota kabupaten Pasuruan pindah ke Bangil. Selama
ini kantor bupati dan kantor pelayanan kabupaten berpusat di kota Pasuruan.
Padahal, jantung perekonomian kabupaten Pasuruan berada di Bangil. Warga
kabupaten Pasuruan harus pergi ke kota Pasuruan untuk mengurus berbagai hal
termasuk perizinan.
Pemindahan
ibu kota dirintis sejak lama, kantor pemkab sudah di pindahkan ke area komplek
perkantoran di Raci, Bangil. Begitu juga dinas pendidikan, dinas kesehatan,
serta kantor arsip dan perpustakaan dipindahkan tahun ini. sementara itu kantor
bupati dan secretariat dipindah bertahap ke bekas gedung RSUD Bangil atau dekat
dengan alun-alun Bangil. Yang menjadi cirri khas Pasuruan adalah banyaknya
pondok pesantren, jumlahnya lebih dari seratus.
Kepedulian
pemkab Pasuruan terhadap pendidikan agama di madrasah ditunjukkan dengan
dibentuknya Persatuan Guru Agama (Pergarug). Madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah,
dan madrasah aliyah yang selama ini kurang diperhatikan kini justru mendapat
kucuran anggaran dari pemkab. Kebijakan itu
mendapat apresiasi dari banyak kalangan, sebab tidak banyak daerah yang
mau mengurusi lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama tersebut. Pergurug
ternyata berhasil mengantar kabupaten Pasuruan meraih Otonomi Award dari Jawa
Pos Institute of Pro-Otonomi pada 2014.
Inovasi budaya kreatif
1. Mengembangkan
agropolitan di Agro Tutur
2. Mengembangkan
minapolitan di Rejoso
3. Mendirikan
sentra bordir di Bangil
4. Mendirikan
sentra batik di Sukorejo
5. Mengembangkan
industri mebel di Winongan
6. Membangun
sentra buah lokal di kawasan Masjid Cheng Hoo
7. Membantu
permodalan pelaku UMKM hingga Rp 10 juta per orang
8. Memberikan
pelatihan kepada pelaku UMKM
9. Membantu
pemasaran produk-produk lokal.
Sebagian penghargaan
1. Penghargaan
sebagai daerah pilot project implementasi ISO 9001 :2008 dari Menakertrans pada
2013
2. Juara
1 aspek kinerja investasi dari gubernur Jatim pada 2014
3. Penghargaan
Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha dari presiden untuk kepala daerah
berkinerja terbaik pada 2014
4. Penghargaan
baksyacaraka sebagai kabupaten terbaik dalam mendorong budaya perekonomian
kreatif dari Menko Kesra pada 2014
5. Otonomi
Award bidang pendidikan dari JPIP pada 2014
6. Penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara pada 2013 untuk mangga gadung klon 21 milik Pasuruan
dan juara lomba agrobis holtikultura tanaman mangga.
Nggak usah menghina-hina maupun mendengki Malang Raya kalau kamu NGGAK INGIN MATI TIDAK PUNYA PAHALA SAMA SEKALI !!!
ReplyDelete