Sukodono
Expo yang seharusnya menjadi salah satu jujukan masyarakat Sukodono menikmati
hiburan malam minggu yang murah meriah, kini menjadi mencekam sejak adanya
peristiwa nahas yang menimpa Imron Zainudin (27), warga desa Kebon Agung yang
meninggal dunia di Mapolsek Sukodono. Almarhum Imron kabarnya meninggal di
tahanan Polsek Sukodono karena dianiyaya oleh beberapa oknum polisi, pasalnya
pada saat Imron digiring ke Polsek, ia dalam keadaan baik-baik saja, sehat
wal’afiat dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Tetapi, setelah
dimasukkan kedalam tahanan, Imron tewas tanpa sebab dengan lebam disebagian
tubuhnya. Diduga penyebab kematian Imron adalah karena penganiayaan oleh
setidaknya Sembilan oknum anggota Polsek Sukodono, tapi masih simpang siur
kebenarannya.
Kronologi
penahanan Imron yang tak terduga itu berawal dari tawuran yang terjadi di
Sukodono Expo, saat itu panitia penyelenggara menampilkan salah satu grup Orkes
Melayu ternama di Jawa Timur, Monata. Imron dan istrinya menyaksikan hiburan
yang tak jauh dari rumahnya itu. namun, tak disangka, terjadi tawuran yang di
picu oleh beberapa penonton, tiba-tiba ada lemparan batu yang mengenai kepala
istri Imron, Lisa Fauziah. tak terima, Imron pun memburu pelakunya. Selang
beberapa saat, anggota Polsek Sukodono dating ke lokasi dan menangkap Imron.
Setelah ditahan semalam, Imron tewas keesokan harinya, 1 Nopember 2014. Menurut
Kapolsek Sukodono, AKP Tego, Imron ditemukan terkapar dengan wajah membiru
namun detak jantungnya masih ada, ia dilarikan ke puskesmas Sukodono, namun
nyawanya tak tertolong.
DEMO
TUNTUT KEADILAN, JALAN UTAMA KEBON AGUNG DIBLOKIR
Warga
Kebon Agung Sukodono Sidoarjo murka karena salah satu warga Kebon Agung, Imron
yang diduga tewas karena di aniaya oknum anggota Polsek Sukodono tak jelas
kelanjutan kasusnya, warga meluapkan kekesalannya dengan memblokir jalan utama
Kebon Agung menuju Sidoarjo. jalan dusun Bogem, tepatnya didepan balai desa
Kebon Agung ditutup sampai ujung jalan dusun Saimbang sejak Imron tewas tanggal
1 Nopember lalu, setiap malam warga masih menutup jalan sebagai wujud unjuk
rasa agar Polisi tidak melindungi anggotanya yang bersalah dan kasus Imron
segera diusut tuntas.
Kepala
Desa Kebon Agung, Ahmad Awaluddin mengatakan ia dan pihak keluarga korban
bersama kuasa hukumnya akan ke Jakarta untuk mengadu ke Komnas HAM. Ia meminta
agar warganya tetap sabar menunggu dan tidak terprofokasi.
.jpg)
0 comments:
Post a Comment