Inovasi Rum Pagau, Bupati Boalemo,
Gorontalo
sebagian
besar masyarakat Boalemo hidup dari pertanian dan perkebunan. Bupati Rum Pagau
pun membuat berbagai inovasi untuk memajukan dua sektor tersebut.
Visi
Rum Pagau adalah menjadikan masyarakat Boalemo produktif dan mandiri. Untuk
mewujudkan itu, politikus Partai Golkar tersebut berupaya keras agar daerahnya
memiliki komoditas unggulan. Komoditas yang dipilih adalah kakao. Tentu itu
tidak mudah karena selama ini Gorontalo identik dengan jagung. Saat provinsi
tersebut dipimpin Fadel Muhammad, petani di Gorontalo diarahkan untuk menanam
jagung.
Menurut
Rum, kakao tidak serta-merta menggantikan jagung. Karena itu program tersebut
diberi nama Gerakan Menanam Sejuta Jagung dan Kakao. Lahan di Boalemo sangat
luas dan masih banyak yang tidak produktif. Penanaman kakao dikembangkan di
lahan-lahan tidur yang jumlahnya mencapai puluhan ribu hektar.
Bupati
yang 13 Februari lalu genap berusia 54 tahun tersebut menghitung pendapatan
petani kakao bisa mencapai Rp 90 juta per hektar. Perhitungannya, 1 hektar
lahan bisa ditanami 1.000 pohon. Setiap pohon akan menghasilkan 3 kilogram
kakao. Dengan begitu 1 hektar lahan bisa menghasilkan 3.000 kilogram kakao.
Harga kakao saat ini Rp 30 ribu per kilogram. Kepala daerah yang berpasangan
dengan wakil bupati Lahmudin Hambali itu menargetkan menanam 20 juta pohon. Itu
berarti membutuhkan 20 ribu hektar lahan. Tahun lalu, baru terealisasi 2 ribu
hektar. Beliau optimis sebelum 2017, target itu terpenuhi. Kalau seluruh pohon
tersebut panen, nilainya mencapai Rp 1,8 triliun.
Pemkab
Boalemo juga menjanjikan bibit kakao gratis kepada warga yang bersedia
menanamnya. Untuk penjualannya, Pemkab Boalemo bekerja sama dengan investor dan
industri yang membutuhkan suplai kakao.
Pemkab
Boalemo memang menyiapkan kawasan industri dan perkebunan yang diberi nama Kota
Terpadu Mandiri Pawonsari. Kawasan itu berada di dua kecamatan, yakni Paguyaman
dan Wonosari.
Sejak
menjabat, Rum memang getol menggaet investor. Saat belum genap tiga bulan
menjabat sebagai bupati, beliau telah berhasil menarik investor besar untuk
menanamkan modalnya di sector perkebunan dengan nilai investasi miliaran
rupiah. Investor tersebut adalah PT Agro Artha Surya dari Grup Sinar Mas yang bergerak di bidang perkebunan
kelapa sawit serta PT Jatro AG Germany yang bergerak di bidang penanaman dan
pengolahan tanaman jarak.
Rum
juga rajin mengajukan program ke pemerintah pusat. Misalnya untuk program
transmigrasi, beliau membuat sebuah inovasi baru, yakni transmigrasi nelayan.
Selama ini yang dikenal adalah transmigrasi petani. Nelayan dari berbagai
daerah diajak tinggal di Boalemo dan ditempatkan di daerah-daerah terisolasi.
Mereka di beri perumahan dan peralatan untuk mencari ikan. Program tersebut
murah karena pemkab tidak perlu memberi lahan seperti transmigrasi petani.
Keuntungnnya,
pemerintah pusat mengucurkan anggaran untuk membangun infrastruktur seperti
jalan dan fasilitas lain bagi para nelayan transmigrasi. Keuntungan lain adalah
produksi ikan di Boalemo meningkat. Prinsip Rum adalah tugas bupati itu hanya
dua, menjadi pelayan dan pengemis. Pelayan artinya memberikan pelayanan yang
baik kepada masyarakat, dan menjadi pengemis maksudnya menarik dana dari pusat
untuk membangun berbagai fasilitas publik di daerah.
Peluang dari Sail Tomini
Potensi
pariwisata yang dimiliki kabupaten Boalemo begitu besar. Terutama wisata laut.
Pantai di pesisir kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten Gorontalo itu punya
pasir putih dan air laut yang begitu tenang serta jernih. Apalagi lokasinya
menghadap Teluk Tomini yang sudah sangat terkenal.
Salah
satu yang menjadi unggulan adalah Pantai Bolihutuo di kecamatan Botumoito,
sekitar 30 menit dari Tilamuta, ibu kota Boalemo. Daya tarik lainnya dari bibir
pantai sepanjang 3 km itu pengunjung dapat menyebrang ke Pulau Bitila yang
terkenal indahnya.
Dengan
APBD yang terbatas, bupati Rum Pagau cukup sulit untuk mengembangkan potensi
pariwisata yang ada. Namun keberuntungan datang ketika pemerintah pusat
mengadakan Sail Tomini September mendatang. Salah satu agenda Sail Tomini
adalah Festival Budaya Boalemo yang akan dipusatkan di Pantai Bolihutuo.
Festival
Budaya Boalemo akan diadakan pada 10 September 2015. Menurut Rum Pagau, ada 135
kapal pesiar yang akan bersandar. Boalemo beruntung karena acara itu merupakan
kegiatan internasional yang diadakan untuk promosi pariwisata. Indonesia setiap
tahun secara rutin mengadakan sail.
Mulai Sail Bunaken, Sail Banda, Sail Wakatobi, Sail Belitong, Sail Morotai,
Sail Komodo, hingga Sail Raja Ampat. Terbukti selama ini kegiatan sail sukses mendatangkan ribuan
wisatawan.
Selama
ini Pantai Bolihutuo sering dikunjungi turis domestik. Wisatawan yang datang ke
Gorontalo rata-rata juga mengunjungi pantai tersebut. Di pantai itu juga
didirikan Water Park. Sebelum
mendapat sentuhan Rum Pagau, kawasan pantai tersebut hanya menghasilkan Rp 10
juta per tahun untuk pemasukan daerah, sekarang setiap bulan menghasilkan
rata-rata Rp 300 juta.
0 comments:
Post a Comment