Wednesday, February 25, 2015

INDONESIA DI TANGAN BUPATI - WALI KOTA, Boalemo

Inovasi Rum Pagau, Bupati Boalemo, Gorontalo

sebagian besar masyarakat Boalemo hidup dari pertanian dan perkebunan. Bupati Rum Pagau pun membuat berbagai inovasi untuk memajukan dua sektor tersebut.

Visi Rum Pagau adalah menjadikan masyarakat Boalemo produktif dan mandiri. Untuk mewujudkan itu, politikus Partai Golkar tersebut berupaya keras agar daerahnya memiliki komoditas unggulan. Komoditas yang dipilih adalah kakao. Tentu itu tidak mudah karena selama ini Gorontalo identik dengan jagung. Saat provinsi tersebut dipimpin Fadel Muhammad, petani di Gorontalo diarahkan untuk menanam jagung.

Menurut Rum, kakao tidak serta-merta menggantikan jagung. Karena itu program tersebut diberi nama Gerakan Menanam Sejuta Jagung dan Kakao. Lahan di Boalemo sangat luas dan masih banyak yang tidak produktif. Penanaman kakao dikembangkan di lahan-lahan tidur yang jumlahnya mencapai puluhan ribu hektar.

Bupati yang 13 Februari lalu genap berusia 54 tahun tersebut menghitung pendapatan petani kakao bisa mencapai Rp 90 juta per hektar. Perhitungannya, 1 hektar lahan bisa ditanami 1.000 pohon. Setiap pohon akan menghasilkan 3 kilogram kakao. Dengan begitu 1 hektar lahan bisa menghasilkan 3.000 kilogram kakao. Harga kakao saat ini Rp 30 ribu per kilogram. Kepala daerah yang berpasangan dengan wakil bupati Lahmudin Hambali itu menargetkan menanam 20 juta pohon. Itu berarti membutuhkan 20 ribu hektar lahan. Tahun lalu, baru terealisasi 2 ribu hektar. Beliau optimis sebelum 2017, target itu terpenuhi. Kalau seluruh pohon tersebut panen, nilainya mencapai Rp 1,8 triliun.

Pemkab Boalemo juga menjanjikan bibit kakao gratis kepada warga yang bersedia menanamnya. Untuk penjualannya, Pemkab Boalemo bekerja sama dengan investor dan industri yang membutuhkan suplai kakao.

Pemkab Boalemo memang menyiapkan kawasan industri dan perkebunan yang diberi nama Kota Terpadu Mandiri Pawonsari. Kawasan itu berada di dua kecamatan, yakni Paguyaman dan Wonosari.

Sejak menjabat, Rum memang getol menggaet investor. Saat belum genap tiga bulan menjabat sebagai bupati, beliau telah berhasil menarik investor besar untuk menanamkan modalnya di sector perkebunan dengan nilai investasi miliaran rupiah. Investor tersebut adalah PT Agro Artha Surya dari  Grup Sinar Mas yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit serta PT Jatro AG Germany yang bergerak di bidang penanaman dan pengolahan tanaman jarak.

Rum juga rajin mengajukan program ke pemerintah pusat. Misalnya untuk program transmigrasi, beliau membuat sebuah inovasi baru, yakni transmigrasi nelayan. Selama ini yang dikenal adalah transmigrasi petani. Nelayan dari berbagai daerah diajak tinggal di Boalemo dan ditempatkan di daerah-daerah terisolasi. Mereka di beri perumahan dan peralatan untuk mencari ikan. Program tersebut murah karena pemkab tidak perlu memberi lahan seperti transmigrasi petani.

Keuntungnnya, pemerintah pusat mengucurkan anggaran untuk membangun infrastruktur seperti jalan dan fasilitas lain bagi para nelayan transmigrasi. Keuntungan lain adalah produksi ikan di Boalemo meningkat. Prinsip Rum adalah tugas bupati itu hanya dua, menjadi pelayan dan pengemis. Pelayan artinya memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, dan menjadi pengemis maksudnya menarik dana dari pusat untuk membangun berbagai fasilitas publik di daerah.

Peluang dari Sail Tomini

Potensi pariwisata yang dimiliki kabupaten Boalemo begitu besar. Terutama wisata laut. Pantai di pesisir kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten Gorontalo itu punya pasir putih dan air laut yang begitu tenang serta jernih. Apalagi lokasinya menghadap Teluk Tomini yang sudah sangat terkenal.

Salah satu yang menjadi unggulan adalah Pantai Bolihutuo di kecamatan Botumoito, sekitar 30 menit dari Tilamuta, ibu kota Boalemo. Daya tarik lainnya dari bibir pantai sepanjang 3 km itu pengunjung dapat menyebrang ke Pulau Bitila yang terkenal indahnya.

Dengan APBD yang terbatas, bupati Rum Pagau cukup sulit untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada. Namun keberuntungan datang ketika pemerintah pusat mengadakan Sail Tomini September mendatang. Salah satu agenda Sail Tomini adalah Festival Budaya Boalemo yang akan dipusatkan di Pantai Bolihutuo.
Festival Budaya Boalemo akan diadakan pada 10 September 2015. Menurut Rum Pagau, ada 135 kapal pesiar yang akan bersandar. Boalemo beruntung karena acara itu merupakan kegiatan internasional yang diadakan untuk promosi pariwisata. Indonesia setiap tahun secara rutin mengadakan sail. Mulai Sail Bunaken, Sail Banda, Sail Wakatobi, Sail Belitong, Sail Morotai, Sail Komodo, hingga Sail Raja Ampat. Terbukti selama ini kegiatan sail sukses mendatangkan ribuan wisatawan.


Selama ini Pantai Bolihutuo sering dikunjungi turis domestik. Wisatawan yang datang ke Gorontalo rata-rata juga mengunjungi pantai tersebut. Di pantai itu juga didirikan Water Park. Sebelum mendapat sentuhan Rum Pagau, kawasan pantai tersebut hanya menghasilkan Rp 10 juta per tahun untuk pemasukan daerah, sekarang setiap bulan menghasilkan rata-rata Rp 300 juta.

0 comments:

Post a Comment