Tuesday, February 17, 2015

INDONESIA DI TANGAN BUPATI - WALI KOTA, Pamekasan

Bunga Bangsa, Inovasi Unggulan Bupati Pamekasan, Achmad Syafii
Mentas dari Status Tertinggal
Achmad Syafii

Pamekasan pernah berstatus sebagai kabupaten tertinggal seperti kabupaten lainnya di Madura. Sejak 2014, Pamekasan dinyatakan tidak lagi tertinggal oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (sekarang Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi).

Status sebagai daerah tertinggal melekat begitu lama pada kabupaten Pamekasan. Bupati Achmad Syafii pun memutar otak untuk menghapus status tersebut. Dibuatkan program khusus untuk meminimalkan ketertinggalan itu. program tersebut adalah bunga bangsa atau bupati ngajak bangun desa. Hasilnya pun signifikan. Pamekasan berhasil mentas dari ketertinggalan.

Setelah dilantik sebagai bupati Pamekasan pada April 2013, Syafii langsung tancap gas. Beliau berfokus membangun pedesaan, diluncurkanlah program bunga bangsa. Kegiatan tersebut dilakukan setiap tiga bulan sekali. Bupati dan wakilnya mengajak semua kepala dinas datang ke desa terpencil dan tinggal di lokasi itu selama dua hari.

Desa pertama yang menjadi sasaran adalah desa Bujur Barat, kecamatan Batumarmar. Semua agenda dijadwalkan dengan baik. Saat tiba di lokasi, beliau berkumpul dengan warga dan berbincang santai. Sementara itu, para staf mendirikan tenda sebagai tempat tinggal dan posko.

Malamnya, Syafii melakukan dialog dengan warga. Mereka bebas bertanya dan mengusulkan program yang diinginkan. Warga pun bergantian menyampaikan unek-unek. Semua usulan dicatat dengan baik.

Jika ada usulan yang perlu tindakan langsung, kepala dinas diminta berkoordinasi dengan bawahannya untuk mengecek ke lapangan. Kalau membutuhkan penanganan secepatnya, petugas akan mengambil tindakan. Misalnya, ada warga yang sakit parah atau kerusakan infrastruktur yang perlu segera ditangani.

Pada hari kedua, paginya, dibuka pelayanan KTP, KK, akta, dan layanan lainnya secara gratis di desa tersebut. Bupati juga meninjau rumah-rumah warga. Kalau mendapati rumah warga tidak memiliki WC, bupati akan memberikan bantuan diwajibkan membangun WC dengan dana bantuan dari pemkab dan tabungan mereka.

Setiap selesai kegiatan, beliau selalu mengevaluasi dan menyempurnakan yang masih kurang. Saat evaluasi pertama diketahui bahwa pihaknya kurang menyatu dengan warga. Penyebabnya rombongan bupati tinggal di tenda. Akhirnya pada kegiatan bunga bangsa berikutnya diputuskan bahwa rombongan bupati tinggal di rumah warga.

Hingga saat ini sudah lima kali bunga bangsa diadakan, sudah lima desa yang menjadi tempat pelaksanaan program andalan itu. selain desa Bujur Barat, kegiatan tersebut dilakukan di desa Pasanggar, Palengaan Daja, Sana Daja, dan Kertagena. Dampak program itu sudah dirasakan masyarakat.

Program itu sudah diapresiasi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi. Bahkan Menteri Desa,PDT, dan Transmigrasi Marwan Jafar langsung datang meninjau. Syafii juga telah diminta dating ke Jakarta untuk mempresentasikan program bunga bangsa tersebut. Diperkirakan bunga bangsa akan menjadi percontohan nasional.

Pada 2014, Pamekasan bersama 69 kabupaten lainnya di Indonesia dinyatakan bebas dari status tertinggal.

Sebagian prestasi
1.      Adi Bhakti Mina Bahari dari Kementerian Perikanan dan Kelautan, 2013
2.      Tokoh Kesehatan Perdesaan, 2013
3.      Kementerian PDT Award untuk program bunga bangsa, 2013
4.      Adipura, 2014
5.      Anubhawa Sasana dari Kemenkum HAM, 2014

6.      Terbaik nasional penyusunan laporan keuangan dana tugas pembantuan (program pugar), 2014.

0 comments:

Post a Comment