Bunga Bangsa, Inovasi Unggulan
Bupati Pamekasan, Achmad Syafii
Mentas dari Status Tertinggal
Achmad Syafii |
Pamekasan
pernah berstatus sebagai kabupaten tertinggal seperti kabupaten lainnya di
Madura. Sejak 2014, Pamekasan dinyatakan tidak lagi tertinggal oleh Kementerian
Pembangunan Daerah Tertinggal (sekarang Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi).
Status
sebagai daerah tertinggal melekat begitu lama pada kabupaten Pamekasan. Bupati
Achmad Syafii pun memutar otak untuk menghapus status tersebut. Dibuatkan
program khusus untuk meminimalkan ketertinggalan itu. program tersebut adalah
bunga bangsa atau bupati ngajak
bangun desa. Hasilnya pun signifikan. Pamekasan berhasil mentas dari
ketertinggalan.
Setelah
dilantik sebagai bupati Pamekasan pada April 2013, Syafii langsung tancap gas.
Beliau berfokus membangun pedesaan, diluncurkanlah program bunga bangsa.
Kegiatan tersebut dilakukan setiap tiga bulan sekali. Bupati dan wakilnya
mengajak semua kepala dinas datang ke desa terpencil dan tinggal di lokasi itu
selama dua hari.
Desa
pertama yang menjadi sasaran adalah desa Bujur Barat, kecamatan Batumarmar.
Semua agenda dijadwalkan dengan baik. Saat tiba di lokasi, beliau berkumpul
dengan warga dan berbincang santai. Sementara itu, para staf mendirikan tenda
sebagai tempat tinggal dan posko.
Malamnya,
Syafii melakukan dialog dengan warga. Mereka bebas bertanya dan mengusulkan
program yang diinginkan. Warga pun bergantian menyampaikan unek-unek. Semua
usulan dicatat dengan baik.
Jika
ada usulan yang perlu tindakan langsung, kepala dinas diminta berkoordinasi
dengan bawahannya untuk mengecek ke lapangan. Kalau membutuhkan penanganan
secepatnya, petugas akan mengambil tindakan. Misalnya, ada warga yang sakit
parah atau kerusakan infrastruktur yang perlu segera ditangani.
Pada
hari kedua, paginya, dibuka pelayanan KTP, KK, akta, dan layanan lainnya secara
gratis di desa tersebut. Bupati juga meninjau rumah-rumah warga. Kalau
mendapati rumah warga tidak memiliki WC, bupati akan memberikan bantuan
diwajibkan membangun WC dengan dana bantuan dari pemkab dan tabungan mereka.
Setiap
selesai kegiatan, beliau selalu mengevaluasi dan menyempurnakan yang masih kurang.
Saat evaluasi pertama diketahui bahwa pihaknya kurang menyatu dengan warga.
Penyebabnya rombongan bupati tinggal di tenda. Akhirnya pada kegiatan bunga
bangsa berikutnya diputuskan bahwa rombongan bupati tinggal di rumah warga.
Hingga
saat ini sudah lima kali bunga bangsa diadakan, sudah lima desa yang menjadi
tempat pelaksanaan program andalan itu. selain desa Bujur Barat, kegiatan
tersebut dilakukan di desa Pasanggar, Palengaan Daja, Sana Daja, dan Kertagena.
Dampak program itu sudah dirasakan masyarakat.
Program
itu sudah diapresiasi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi. Bahkan Menteri
Desa,PDT, dan Transmigrasi Marwan Jafar langsung datang meninjau. Syafii juga
telah diminta dating ke Jakarta untuk mempresentasikan program bunga bangsa
tersebut. Diperkirakan bunga bangsa akan menjadi percontohan nasional.
Pada
2014, Pamekasan bersama 69 kabupaten lainnya di Indonesia dinyatakan bebas dari
status tertinggal.
Sebagian prestasi
1. Adi
Bhakti Mina Bahari dari Kementerian Perikanan dan Kelautan, 2013
2. Tokoh
Kesehatan Perdesaan, 2013
3. Kementerian
PDT Award untuk program bunga bangsa, 2013
4. Adipura,
2014
5. Anubhawa
Sasana dari Kemenkum HAM, 2014
6. Terbaik
nasional penyusunan laporan keuangan dana tugas pembantuan (program pugar),
2014.
0 comments:
Post a Comment