Per
1 Januari 2015, pemerintah menurunkan harga BBM jenis Premium dan Solar,
Premium dari harga yang telah dinaikkan sebelumnya, yakni Rp. 8500,- kini
menjadi Rp. 7.600,- atau turun Rp. 900,- perliternya. Sementara BBM jenis Solar
dari Rp. 7500,- kini menjadi Rp. 7250,- atau turun Rp. 250,- perliter. Meski
harganya turun, sebenarnya subsidi untuk Premium telah dihapus sama sekali.
Harga Premium ditunkan karena harga minyak dunia terus anjlok. Tapi, sebaliknya
dengan Solar, karena BBM jenis ini memiliki subsidi tetap (fixed subsidy).
Dengan
penghapusan subsidi Premium dan penerapan subsidi tetap pada Solar, harga kedua
jenis BBM itu bias berubah-ubah, naik atau turun setiap bulan. Menko
Perekonomian, Sofjan Djalil mengimbau masyarakat untuk tetap menghemat
penggunaan BBM meski saat ini harganya lebih murah sebab BBM adalah barang dan
sumber energi langka.
Bank
Indonesia (BI) memandang, penghapusan subsidi tersebut sudah tepat bagi
kesinambungan APBN. Namun, karena saat ini harga BBM tengah melandai, perlu
upaya ekstra untuk menekan konsumsi serta impor BBM.
Per
1 Januari kemarin, Pertamina juga menurunkan harga Pertamax. Di Jabodetabek,
produk RON 92 itu sebelumnya dijual Rp. 9.950,- perliter dan kemarin turun
menjadi Rp. 9.600,- perliter. Harga termahal terdapat di Masohi, Maluku Tengah
yakni Rp. 13.450,- perliter.
Harga
dibeberapa kota besar lainnya adalah :
Surabaya : Rp. 9.950,-
Semarang : Rp. 9.950,-
Jogjakarta : Rp. 9.950,-
Bandung : Rp. 9.650,-
Denpasar : Rp. 11.000,-
Makassar : Rp. 10.800,-
Jayapura : Rp. 12.700,-
0 comments:
Post a Comment