Indra Catri DT Malako Nan Putiah,
Bupati Agam, Sumatera Barat Tularkan “Gila” Menanam.
Indra Catri DT Malako Nan Putiah |
Warga
Agam, Sumatera Barat memiliki pemimpin yang gila menanam. Hobi yang dimilikinya
sejak kecil itu menjadi dasar salah satu inovasi andalan di kabupaten
berpenduduk 500 ribu jiwa tersebut.
Sejak
memimpin kabupaten Agam empat tahun lalu, Indra Catri DT Malako Nan Putiah
telah menyusun sejumlah inovasi. Beberapa yang menonjol adalah Agam menyemai,
taharah masjid, WC bersih, magrib mengaji, ikhlas berzakat, dan jamkesda
mandiri. Meski program sederhana, namun itu memberikan dampak yang sangat besar
bagi masyarakat Agam.
Beberapa
inovasi tersebut berbuah penghargaan. Agam memperoleh Innovative Government
Award dari Kemendagri. Taharah masjid, WC bersih, dan magrib mengaji mendapat
pin emas dari Kemenag. Lalu ikhlas berzakat memperoleh Zakat Award dari Baznas
pusat. Kemudian jamkesda mandiri memperoleh apresiasi dari Kemenkes.
Setelah
dilantik pada 26 Oktober 2010, Indra Catri langsung fokus menggarap lahan tidur
yang terbentang di Agam. Melalui program Agam menyemai, Indra Catri yang akrab
dipanggil IC berhasil memperkuat ketahanan pangan dan menjamin ketersediaan
bahan pangan di Agam. Kerja keras IC selama ini dengan membuat kebun bibit
pribadi dan menyalurkannya menekan pengeluaran masyarakat.
Bahkan,
IC membuat lagu khusus program tersebut. Tanamlah
bungo dihalaman, sayua mayua jo tabek ikan. Nan di laman untuk dimakan, nan di
parak baok ka pakan (tanamlah bunga di halaman, sayur mayur dan kolam ikan.
Yang di pekarangan untuk dimakan, yang di kebun dijual ke pasar). Begitulah
sepenggal bait lagu ciptaan IC untuk menyemangati masyarakat memanfaatkan
pekarangan rumah sebagai lahan produktif.
Sejak
program Agam menyemai bergulir, luas tanaman kelapa sawit, kelapa, kakao, tebu,
kulit manis, pinang, kopi, cengkeh, karet, dan tanaman lain terus bertambah.
Demi
mensukseskan program Agam menyemai, bupati yang dikenal gila menanam itu tidak
segan langsung terjun ke lapangan walaupun hanya satu atau dua ayunan cangkul
membantu masyarakat membuka lahan pertanian baru. Baginya, jika ingin diikuti
masyarakatnya, pemimpin harus memberikan contoh dan semangat secara langsung.
Di
sektor perikanan, IC melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan produksi
ikan. Diantaranya perbaikan kolam-kolam terlantar di seluruh kecamatan dan
menyalurkan bibit ikan gratis kepada masyarakat. Selain itu juga memberikan
bantuan peralatan untuk pembenihan ikan dan bantuan permodalan kelompok tani.
Hanya
dalam kurun waktu dua tahun, pembudi daya ikan berkembang pesat. Dari 9.364
orang bertambah menjadi 13.356 orang. Sedangkan pengolah ikan meningkat dari
361 orang menjadi 907 orang. Selain itu
produksi benih ikan juga mengalami peningkatan. Jenis nila dan mas dari
90.500.500 ekor menjadi 200.900.150 ekor. Untuk produksi ikan air tawar, dari
40.021,52 ton pertahun menjadi 61.245,22 ton pertahun.
Untuk
terus memaksimalkan program Agam menyemai di sector perikanan, Pemkab Agam
terus menambah fasilitas pendukung dengan membangun pasar, pembangunan jalan
produksi perikanan, dan fasilitas lain.
Dalam
kurun waktu empat tahun, program Agam menyemai mampu mengatrol APBD Agam dua
kali lipat. Di awal kepemimpinan IC, APBD Agam hanya Rp. 625 Miliar. Tahun ini
menjadi Rp. 1,2 Triliun.
Program Unggulan IC
Agam Menyemai
·
Menggalakkan menanam untuk mengurangi
lahan tidur dan menjamin ketersediaan pangan
·
Meningkatkan budi daya dan pengolahan
ikan
·
Menambah infrastruktur pertanian dan
perikanan
Thaharah Masjid
Gerakan
membersihkan masjid dan musholla. Tujuannya agar masyarakat nyaman beribadah.
Bentuk kegiatannya :
·
Setiap masjid wajib memiliki takmir
·
Kerja bhakti setiap jumat
·
Harus punya WC
·
Ada pengharum di WC
·
Ada penghijauan
WC Bersih
Gerakan
menjadikan WC di rumah warga, perkantoran, sekolah, tempat ibadah, serta tempat
umum bersih dan sehat.
Gerakan Magrib Mengaji
Membudayakan
membaca Al Quran setiap selesai sholat maghrib
Ikhlas Berzakat
Membiasakan
masyarakat menyisihkan dan mengeluarkan zakat jika sudah sampai nisab serta
menyalurkan kepada badan pengelola yang resmi di nagari, kecamatan atau
kabupaten.
Jamkesda Mandiri
Jaminan
kesehatan bagi masyarakat. Untuk yang tidak mampu, premi dibayar Pemkab Agam
dan badan amil zakat (BAZ). Warga yang mampu membayar premi secara mandiri.
Prestasi :
- · Innovative Government Award dari Kemendagri
- · Pin emas desa berprestasi gerakan masyarakat magrib mengaji dari Kemenag
- · Nagari peduli kehutanan dari presiden
- · Kalpataru perintis (Nagari Kotomalintang) dari presiden
- · Satya Lencana Pembangunan Bakti Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dari Kemenkop UKM
- · Penghargaan Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan
- · Penghargaan pelayanan akta kelahiran gratis dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
0 comments:
Post a Comment