Inovasi Bupati Banyuwangi, Abdullah
Azwar Anas, Umumkan Alokasi APBD di Baliho Jumbo.
Abdullah Azwar Anas |
Bukan
hanya sector pariwisata yang digarap serius oelh bupati Banyuwangi, Abdullah
Azwar Anas. Sektor pemerintahan dan ekonomi juga menjadi perhatian besar dari
Kepala Daerah yang pada Pilbup 2010 diusung PDIP, PKS, PKB, PKNU, dan Golkar
itu.
Hampir
semua kepala daerah di Indonesia menghadapi persoalan yang sama, yakni
rendahnya etos kerja pegawai negeri sipil (PNS). Abdullah Azwar Anas pun
menghadapi problem tersebut. Untuk mengubah budaya kerja para bawahannya itu,
Anas menggandeng ESQ. semua PNS di lingkungan Pemkab Banyuwangi diwajibkan
untuk mengikuti training character
building ESQ.
Bupati
Anas memiliki standar cukup tinggi untuk pegawai di lingkungan Pemkab. Termasuk
dalam hal prestasi akademik. Karena itu dalam merekrut calon PNS, Pemkab
Banyuwangi mensyaratkan IPK minimal 3,5 (skala 4,0). Awalnya kebijakan itu
menuai protes dari sebagian kalangan di Banyuwangi, namun Anas bergeming.
Dengan
kualitas SDM tersebut, Pemkab bias melakukan penghematan. Jumlah pelamar tidak
lagi membludak seperti sebelumnya. Jumlah PNS yang bias direkrut juga terbatas,
hanya 160 orang. Dengan kualitas SDM yang tinggi, tiap PNS dapat mengerjakan
banyak hal sekaligus.
Perencanaan pembangunan terbaik
Pemkab
Banyuwangi baru saja mendapat Anugrah Pangripta Nusantara 2014. Perencanaan
pembangunan di Banyuwangi dinilai terbaik se-Indonesia. Salah satu terobosan
Anas dalam perencanaan pembangunan adalah adanya musyawarah perencanaan
pembangunan (musrenbang) online.
Musrenbang
dimulai di tingkat desa dan terintegrasi. Dengan begitu program yang disusun
tidak tumpang tindih dan saling melengkapi. Kebijakan tersebut ternyata juga
meningkatkan partisipasi masyarakat. Sebab, program itu memungkinkan warga
Banyuwangi terlibat dalam perencanaan pembangunan.
Pemkab
menyediakan pagu indikatif total Rp 100 Miliar. Dalam prosesnya, masyarakat
desa langsung tau bahwa usul mereka yang dibahas. Bila disetujui dalam
musrenbang kecamatan, pasti akan diakomodasi dalam pendanaan APBD.
Alokasi
dana setiap kecamatan berbeda. Indikatornya adalah tingkat kemiskinan, jumlah
penduduk, luas wilayah, infrastruktur, indeks pendidikan, dan indeks kesehatan.
Jatah kecamatan kota misalnya, hanya Rp. 3 Miliar, sedangkan kecamatan yang
lebih luas dan masalahnya lebih kompleks bias mendapatkan diatas Rp. 5 Miliar.
Penggunaan dana tersebut harus sesuai dengan usul warga.
Untuk
menambah kepercayaan rakyat, semua usul dan alokasi dana diumumkan secara
terbuka lewat website dan papan-papan
pengumuman. Alokasi APBD Banyuwangi juga dipasang di baliho-baliho besar.
Program itu juga mengantar Banyuwangi meraih Otonomi Award 2014 dari Jawa Pos
of Pro Otonomi (JPIP) untuk grand
champion kinerja politik.
Terobosan Bupati Anas :
- · Membentuk mentalitas PNS dengan menggandeng ESQ. semua PNS wajib ikut training ESQ.
- · Rekruitmen CPNS standar IPK minimal 3,5.
- · Musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) online. Masyarakat dapat mengecek apakah kepentingannya sudah terakomodasi atau belum.
- · Mengadakan pagu indikatif disetiap kecamatan yang nilainya mencapai Rp. 100 Miliar.
- · Alokasi APBD diumumkan melalui baliho besar di tempat-tempat strategis.
- · Program lahir procot dapat akta. Pelayanan akta kelahiran di rumah sakit.
- · Banyuwangi cerdas : beasiswa bagi siswa miskin berprestasi di PTN, beasiswa anak yatim dan siswa asuh sebaya.
- · Berdirinya sekolah pilot negeri, politeknik negeri, dan Unair kampus Banyuwangi akan menjadi Universitas Negeri Banyuwangi.
- · Banyuwangi dinobatkan sebagai kabupaten yang memiliki perencanaan pembangunan terbaik di Indonesia tahun 2014.
- · Ranking kinerja pembangunan nasional Banyuwangi terus meningkat. Pada 2010 peringkat ke 156. Kemudian pada 2013 ranking ke 26, dan pada 2014 ranking 16.
- · Tingkat kemiskinan 20,4 persen pada 2010 turun menjadi 9,6 persen pada 2014.
HEBAT,......SANGAT PANTAS DICONTOH PEMDA MEDAN , kapan kita bisa begini......
ReplyDelete